Rabu, 23 Juni 2010

Kisah Para Artis

Membaca Kompasiana belakangan ini seperti ada titik jenuh yang berkepanjangan. Ragam tulisan yang biasanya bernas menjadi tidak ada nafas karena terlalu banyaknya tulisan mengenai kasus video yang lagi menjadi head lines. Dari yang mulai menulis dengan elegan sampai yang terkesan jauh dari estetika.

Dan komentar pun berdatangan, dari yang menyayangkan serta cacian berhamburan. Dan kita seperti menjadi masyarakat yang memang hanya bisa mencaci tetapi lupa akan diri sendiri.

Kalau saja saya tidak membaca Kompasiana, maka saya tidak akan pernah tahu cerita mengenai video tersebut. Bahkan saya juga tidak akan pernah tahu siapa itu Cut Tary ataupun Luna Maya yang katanya tinggal di Pulau Bali. Bahkan Peterpan sendiripun sampai sekarang saya masih belum mengerti lagu mana saja yang di hasilkannya.

Tidak, saya tidak akan menghimbau pembaca ataupun penulis artikel Kompasiana untuk tidak menulis lagi kisah-kisah sejenis karena saya tahu banyak yang menyukainya walau tersembunyi.Seperti juga saya tahu penyuka video sejenis bukan hanya golongan yang dianggap “sampah masyarakat” tetapi juga diantara kaum yang mengaku terpelajar dan berbudi.

Apakah saya menjadi munafik? atau tidak menyukai seks? tentu saja tidak, sangat menyukai malah. Mungkin karena saya memang tidak suka melihat video orang lain baik itu di lakukan secara profesional ataupun amatiran sebagai souvenir. Karena saya ternyata masih suka melakukannya sendiri tanpa perlu “penggugah selera” dengan menonton aktifitas seksual orang lain saat melakukan hubungan seksual, bahkan beberapa di antaranya saya dokumentasikan untuk kepentingan pribadi.

Saat seks masih menjadi barang taboo (karena di bawa keluar dari lingkup pribadi) apalagi di Indonesia negeri agamis dn berbudi luhur ini, maka kisah-kisah semacam ini akan selalu menjadi penarik para pembaca. Baik dengan dalil hanya membaca ataupun melihat, walau pastinya menyukainya juga.

Jikapun kemudian ada “reaksi” maka bisa di pertanyakan “kejujuran” reaksi tersebut.

Buat yang di beritakan, pertanggung jawaban dosa (karena begitu banyak kutukan) adalah tanggung jawab pribadi anda jadi maafkan kalau kami terkesan menghiana dan lupa kalau kami juga punya selangkangan!

********setelah sekian banyak masyarakat Indonesia mencaci maki mutu tayangan Televisi dan Film Bioskop ternyata Kompasiana juga setali tiga uang*********

Tags: Agama, Cut Tary, Cut Tari, Video, Luna Maya, Peterpan, Ar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AdsenseCamp

AdBrite

AddsenseCamp

Iklan